Gerhana Bulan total pada 16 Juni tahun ini bisa diamati dari Indonesia. Gerhana akan dimulai pada 00:25 WIB dan berakhir pada 05:59 WIB. Totalitas atau kondisi Bulan tak tampak sama sekali akan berlangsung selama 100 menit, dari 02:22 WIB hingga 04:02 WIB.
Gerhana kali ini bisa disaksikan dari Eropa, Afrika, Amerika Selatan, Australia, dan Asia. Wilayah yang bisa menyaksikan keseluruhan tahap gerhana adalah timur Afrika, Timur Tengah, dan barat Australia. Di Indonesia, wilayah yang bisa menyaksikan keseluruhan tahap gerhana adalah Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan sebagian Nusa Tenggara.
Wilayah Eropa akan kehilangan tahap awal gerhana karena tahap itu terjadi sebelum Bulan terbit. Sedangkan wilayah timur Asia, timur Australia, dan Selandia Baru akan kehilangan tahap akhir gerhana karena Bulan sudah tenggelam. Amerika Utara tidak bisa menyaksikan keseluruhan tahap gerhana.
Durasi gerhana kali ini merupakan yang terpanjang dalam 100 tahun ini. Durasi gerhana ini menandingi gerhana pada 16 Juli 1935 (101 menit), 6 Juli 1982 (107 menit), dan 16 Juli 2000 (107 menit). Durasi panjang berikutnya diperkirakan akan terjadi pada 27 Juli 2018, selama 106 menit.
Tahap paling spektakuer dari gerhana kali adalah warna Bulan saat “gelap”. Warna merah Bulan akan tampak, namun itu bergantung dari kondisi atmosfer. Hal ini karena cahaya Bulan sebenarnya hanya refleksi dari cahaya Matahari.
Selama tahap gerhana, Bumi menghalangi cahaya putih Matahari. Namun, sedikit cahaya juga akan menembus atmosfer Bumi dan mencapai Bulan.
Karena debu dan gas di atmosfer Bumi menyaring panjang gelombang cahaya Matahari, cahaya yang “lolos” berwarna kemerahan. Bulan pun akan tampak berubah dari perak cerah menjadi oranye kemerahan dan merah darah.
Semakin tinggi wilayah observasi, semakin tampak perubahan Bulan.
Thanks for reading, and enjoy the eclipse ^_^
Sumber:
kompas; national geographic
PS:
Silakan kalau mau copy-paste, namun kalau tidak keberatan mohon sertakan link-back ke blog ini. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar