Astronomi merupakan ilmu tertua. Akar kata “astronomi” adalah kata bahasa Yunani, “astron” yang berarti “bintang”, dan “nomia” yang berarti “hukum”.
KONTRIBUSI YUNANI KUNO
Meski orang-orang Yunani kuno yang merumuskan dan menyebarluaskan “hukum-hukum” astronomi, mereka sebenarnya berlandaskan pada para astronom Babylonia (yang pertama kali membuat kalender dan kumpulan statistik peristiwa astronomi, pada sekitar 750 SM), dan Mesir kuno. Namun demikian, orang-orang Yunani kuno lah yang merumuskan pengetahuan astronomi yang lebih maju. Aristarchus dari Samos (sekitar 320-250 SM), menghitung jarak Matahari-Bulan dan juga menyatakan bahwa Bumi mengorbit Matahari. Hipparchus (sekitar 190-120 SM), pada sekitar 130 SM, menghitung posisi 850 bintang dan mengkatalognya, mengklasifikasi bintang-bintang tersebut berdasarkan kecerahannya dengan skala 1 hingga 6. Hipparchus juga berhasil “menemukan” presisi pada sumbu Bumi, pencapaian yang membuatnya sangat terkenal dalam astronomi.
Aristarchus dari Samos |
Pemikiran Aristarchus; Matahari-Bumi-Bulan |
Hipparchus |
Ptolemy |
Geosentris Ptolemy |
KONTRIBUSI ISLAM
Orang-orang Islam berlandaskan pada astronomi Yunani kuno. Saat Eropa mengalamai masa Dark Age, astronomi berkembang di dunia Arab. Salah satu kontribusi terbesar Islam dalam astronomi adalah astrolab dan alat hitung lainnya. Astrolab adalah alat untuk menentukan posisi planet dan bintang. Astronom Yunani kuno sudah bisa menentukan posisi bintang dengan bola armillary, alat yang terdiri dari cincin-cincin yang bergerak – tiap cincin menandakan planet dan bola langit.
Astrolab Lingkaran |
Astrolab Bola |
Muhammad bin Muhammad bin Hasan Tusi (1201-1274), atau lebih dikenal sebagai Nasir al-Din al-Tusi (Tusi dari barat), adalah seorang Persia yang membuat tabel pergerakan planet yang sangat akurat. Dia menuangkannya dalam bukunya, Zij-i Ilkhani (Tabel Ilkhani). Buku ini berisi tabel astronomi untuk menghitung posisi planet dan bintang. Model sistem pergerakan planet ini diyakini merupakan yang tercanggih pada masanya, yang nantinya dikembangkan dalam model heliosentris di masa Nicolaus Copernicus.
Nasir al-Din al-Tusi, dalam perangko |
Zij-i Ilkhani |
Astronom Islam lainnya adalah Ala al-Din Abu al-Hasan Ali bin Ibrahim Ibnu al-Shatir (1304-1375), atau biasa disebut Ibnu al-Shatir. Sumbangsih astronom yang berasal dari Damascus ini adalah risalah astronominya yang berjudul Kitab nihayat al-Sul fi Tashih al-Usul (Pencarian Akhir Prinsip Pembenaran). Risalah ini secara drastis merombak model Ptolemy mengenai Matahari, Bulan, dan planet-planet, dengan memperkenalkan model non-Ptolemic yang menghilangkan epicycle pada model Matahari (epicycle, atau lingkaran dalam lingkaran, adalah bidang lingkaran kecil tempat planet bergerak – lihat gambar equant Ptolemy). Al-Shatir juga menghapus equant dengan menambahkan epicycle tambahan pada model planet dengan Tusi-couple, yang menghapus semua epicycle dan equant pada model Bulan.
Model Ciptaan al-Shatir |
Astronom-astronom Islam lain misalnya Ali bin Isa dan Ma Yize.
REVOLUSI COPERNICUS
Nicolaus Copernicus (1473-1543), seorang Polandia, mengemukakan teori yang fundamental, Heliosentris. Copernicus mengemukakan bahwa Bumi hanyalah planet, dan merupakan salah satu planet yang mengorbit Matahari, dan bukan merupakan pusat alam semesta. Meski ada kekurangan pada teorinya – Copernicus menyatakan bahwa orbit planet-planet berbentuk lingkaran penuh, bukan elips – Heliosentris menjadi terobosan karena melawan sistem yang selama beberapa abad diyakini benar, yaitu Bumi menjadi pusat alam semesta, Geosentris.
Nicolaus Copernicus |
Halaman dari Risalah Belanda, diterbitkan dalam bahasa Latin pada 1617 |
Astronomi terus mengalami kemajuan sampai sekarang. Bahkan, dulu manusia hanya bisa mengamati bintang dan planet lain dari Bumi, sekarang kita bisa melakukannya dari luar Bumi.
Thanks for reading ^_^
Sumber:
buku The Astronomy Handbook: Guide to The Night Sky, 2005, karya Clare Gibson.
wikipedia; zimbio
PS:
Silakan kalau mau copy-paste, namun kalau tidak keberatan mohon sertakan link-back ke blog ini. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar