Meteor, atau orang awam biasa menyebutnya ‘bintang jatuh’ (walaupun selama ini belum ada penelitian astronomi yang mengungkapkan ada bintang yang “jatuh”), adalah kilatan cahaya yang dipancarkan oleh meteoroid yang tertarik gravitasi Bumi dan memasuki atmosfer Bumi dengan kecapatan antara 10 hingga 75 km/jam. Bila meteoroid tidak hancur ketika sampai di Bumi, batu tersebut disebut meteorit.
Meteor bisa terjadi hampir tiap malam, dan paling sering terjadi pada waktu dini hari, setelah tengah malam hingga subuh. Namun, hati-hati saat mengamati meteor, karena ada kemungkinan salah lihat. Bila kilatan cahayanya tidak hilang, kemungkinan itu bukan meteor, melainkan komet, satelit buatan, atau... pesawat terbang.
Di bawah ini adalah beberapa “jadwal” meteor shower tahunan:
Nama
|
Radian
|
Perkiraan tanggal
|
Lokasi pengamatan terbaik
|
Quadrantids
|
Boötes
|
1-6 Januari
|
Hemisphere utara-selatan
|
Lyrids
|
Lyra
|
19-25 April
|
Hemisphere utara-selatan
|
Eta Aquarids
|
Aquarius
|
1-8 Mei
|
Hemisphere utara-selatan
|
Delta Aquarids
|
Aquarius
|
15 Juli – 15 Agustus
|
Hemisphere utara-selatan
|
Perseids
|
Perseus
|
25 Juli – 18 Agustus
|
Hemisphere utara
|
Orionids
|
Orion
|
16-27 Oktober
|
Hemisphere utara-selatan
|
Leonids
|
Leo
|
5-20 November
|
Hemisphere utara-selatan
|
Geminids
|
Gemini
|
7-15 Desember
|
Hemisphere utara-selatan
|
Thanks for reading ^_^
Sumber:
buku The Astronomy Handbook: Guide to The Night Sky, 2005, karya Clare Gibson.
PS:
Silakan kalau mau copy-paste, namun kalau tidak keberatan mohon sertakan link-back ke blog ini. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar