Sekilas data tentang Alpha Centauri
Alpha Centauri merupakan bintang terterang di konstelasi Centaurus, dan terterang ke empat di langit. Nama umumnya adalah Rigel Kentaurus.
Alpha Centauri berjarak 4,35 tahun cahaya dari Matahari.
Alpha Centauri sebenarnya merupakan sistem tiga bintang. Dua bintang terterang, Alpha Centauri A (α Centauri) dan Alpha Centauri B (β Centauri), merupakan sistem bintang ganda. Alpha A dan B saling mengorbit dalam 80 tahun dengan jarak 23 SA (1 Satuan Astronomi = 1 SA = jarak Bumi-Matahari = 150 juta km).
Bintang ke tiga, Alpha Centauri C, berjarak 13.000 SA dari Alpha A dan B, atau sekitar 400 kali jarak Matahari-Neptunus. Jarak ini terlalu jauh sehingga tidak diketahui pasti apakah Alpha C benar-benar terikat pada Alpha A dan B, atau apakah Alpha C akan “keluar” dari sistem tiga bintang ini beberapa juta tahun kemudian.
Alpha Centauri A, B, C |
Alpha Centauri A dan B, di "belakang" cincin Saturnus |
Alpha Centauri C lebih dekat dengan Matahari daripada dua “saudaranya”. Berjarak 4,22 tahun cahaya dari Matahari, Alpha C merupakan bintang tunggal terdekat dengan Matahari. Karena jarak yang dekat inilah, Alpha Centauri C juga disebut Proxima Centauri (proxima = terdekat, dari bahasa Latin).
Alpha Centauri A adalah bintang kuning bertipe spektrum G2, sama dengan Matahari, dengan luminositas 1,5 luminositas Matahari. Oleh karena itu, temperatur dan warnanya juga sama dengan Matahari. Sedangkan Alpha Centauri B merupakan bintang oranye bertipe spektrum K1, dengan luminositas 0,44 luminositas Matahari.
Proxima Centauri merupakan bintang katai (cebol) merah redup bertipe spektrum M5 – jauh lebih redup, lebih dingin, dan lebih kecil dari Matahari. Proxima benar-benar sangat kecil sehingga astronom tidak menemukannya hingga 1915.
Alpha Cen A merupakan sistem bintang ganda dengan periode rotasi satu sama lain selama 79,9 tahun. Perbandingan luas lintasan dua bintang ini dengan luas Tata Surya kita agak susah dihitung. Jika kita asumsikan luas Tata Surya kita adalah luas lintasan orbit planet-planet terhadap Matahari, dan membandingkannya dengan luas lintasan Alpha Cen A sebagai sistem bintang ganda yang saling mengorbit, maka luas lintasan Alpha Cen A masih lebih kecil.
Luas orbit bervariasi, bergantung 2/3 periode orbit (Hukum Kepler 3). Jadi, bila ditarik lintasan hingga Pluto yang punya periode orbit sekitar 248 tahun, luas lintasan orbit Tata Surya bila dibandingkan dengan luas lintasan Alpha Cen A adalah (248/80)2/3, atau sekitar dua kali lebih luas.
Bila kita memasukkan orbit komet, angka perbandingannya akan lebih besar lagi. Namun, dalam sistem Alpha Cen A mungkin juga terdapat objek-objek lain yang lebih kecil seperti planet dan komet yang mengorbit bintang utama, sehingga luas dua Tata Surya ini mungkin kurang lebih sama.
Kita bisa yakin bahwa bintang lain pun memiliki planet. Memang belum diketahui pasti seberapa stabil orbit suatu planet dalam sistem bintang ganda atau sistem tiga bintang. Planet-planet ini tidak akan mempunyai orbit yang hampir lingkaran seperti planet-planet di Tata Surya kita. Supaya stabil, orbit planet harus terikat pada bintang, agar tidak keluar dari sistem. Planet akan lebih labil dalam sistem bintang ganda atau lebih, kecuali orbit planet tersebut sangat luas bila dilihat dari jauhnya jarak tiap bintang. Namun, dalam kondisi ini, cahaya dari bintang akan cukup redup, dan planet mungkin akan terlalu dingin untuk menyokong kehidupan.
Dalam sistem Alpha Cen A, orbit planet bisa stabil bila planet tersebut terlalu dekat ke salah satu bintang. Dalam kondisi ini, orbit planet mungkin akan cukup stabil yang menyebabkan gravitasi Alpha Cen A seimbang. Kemungkinan lain, planet mengorbit dalam jarak yang sangat jauh dari dua bintang tersebut, seperti orbit Proxima Cen. Sayangnya, meski misalkan ada planet yang mengorbit Proxima, planet ini harus mempunyai lintasan orbit yang sangat sempit karena cahaya Proxima sangat redup. Namun, sistem Alpha Cen masih mempunyai kemungkinan memiliki/menyokong kehidupan.
Mungkin saja, di luar Bumi ini ada makhluk hidup yang bisa hidup di tempat sangat panas, sangat dingin, atau di tempat yang tidak terkena cahaya bintang, atau bahkan mungkin ada makhluk hidup yang bisa hidup tanpa oksigen. Di dasar laut di Bumi pun, yang tidak terkena sinar Matahari, ditemukan makhluk hidup.
Thanks for reading ^_^
Sumber:
PS:
Silakan kalau mau copy-paste, namun kalau tidak keberatan mohon sertakan link-back ke blog ini. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar